Sebelum tahun 1867, negara Jepang tidak
dipimpin oleh seorang Kaisar (Tenno) yang tinggal di dalam istana di
Kyoto. Kaisar dianggap sebagai dewa dan tidak secara langsung memegang
roda pemerintahan. Rakyat Jepang percaya bahwa Kaisar adalah titisan
dewa matahari (Amaterasu). Sebaliknya, roda pemerintahan Jepang saat itu
diserahkan kepada Shogun. Shogun merupakan penentu segala kebijakan di
masyarakat dan merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negeri.
Jenis pemerintahan Jepang yang berada di
bawah kekuasaan Shogun disebut sebagai Pemerintahan Bakufu. Situs
Wikipedia menyebutkan bahwa Pemerintahan Bakufu dimulai sejak tahun 1186
sampai dengan 1867. Pada awal tahun1868 kekuasaan Shogun berakhir
secara resmi dan kembali kepada Kaisar. Pemindahan kekuasaan dari Shogun
ke Tenno disebut Restorasi Meiji. Restorasi Meiji tidak terlepas dari
peristiwa Pembukaan Jepang oleh Commodore Perry melalui Perjanjian
Shimoda pada 30 Maret 1854.
Modernisasi Jepang Akibat Restorasi Meiji
Restorasi Meiji menyebabkan terjadinya
permusuhan antara keluarga Shogun Tokugawa dengan keluarga Daimyo
Satsuma, Choshu, Tosa dan Hizen. Karena sikap iri hati, para pesaing
Shogun tersebut memihak kepada Kaisar dan berupaya mengembalikan
kekuasaan ke tangan Kaisar. Selain itu, dampak positif terjadinya
Restorasi Meiji adalah Jepang membuka diri terhadap masuknya bangsa
asing. Dengan pembukaan ini, timbul pemberontakan dari Daimyo Satsuma
dan Choshu pada tahun 1863. Mereka tidak puas terhadap tindakan yang
dilakukan oleh Shogun maupun orang asing terhadap bangsa Jepang.
Melalui Restorasi Meiji, pendidikan ala
Barat pun diterapkan di negara Jepang untuk pertama kali. Sistem wajib
belajar diberlakukan bagi anak yang berusia 6 tahun untuk semua
penduduknya. Bagi pelajar yang berpotensi, mereka akan dikirim ke luar
negeri untuk memperdalam ilmu pengetahuan dengan menggunakan teknologi
Barat. Begitu selesai pendidikan, mereka ditugaskan kembali untuk
membangun negara Jepang sehingga dalam waktu 50 tahun Jepang sudah
menjadi negara modern dan sejajar dengan negara Barat.
Sejak dilaksanakan Restorasi Meiji,
angkatan perang Jepang juga dibangun secara modern. Keluarga Choshu
memegang kekuatan angkatan darat dengan meniru sistem angkatan darat
Jerman. Keluarga Satsuma memegang kekuasaan angkatan laut dengan meniru
sistem angkatan laut Inggris. Pada masa tersebut, Menteri Pertahanan
tidak bertanggungjawab kepada Parlemen, melainkan bertanggungjawab
langsung kepada Kaisar. Karena kedudukan Menteri Pertahanan sangat kuat
maka muncul kekuasaan Gunbatsu (Pemerintahan Diktator Militer).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar