Pada artikel sebelumnya kita telah membahas legenda
Putri Ong Tien dari China yang menyusul kepulangan Sunan Gunung Jati ke
Pulau Jawa. Selama perjalanan Putri Ong Tien dari China menuju Pulau Jawa,
Kaisar Hong Gie mengutus tiga orang pembesar China menemani perjalan tersebut.
Tiga orang tersebut adalah Pai Li Bang ( ada yang menyebutnya Pa Lin Fong), Lie
Guan Chang dan Lie Guan Hien. Pai Li Bang adalah seorang menteri kerajaan China
yang menjadi murid Sunan Gunung Jati pada saat beliau berdakwah di negeri
China. Dari sinilah sejarah dan asal usul nama kota Palembang dimulai.
Menurut catatan Wikipedia, dalam
pelayaran ke Pulau Jawa, rombongan Putri Ong Tien dan Pai Li Bang singgah di
Kadipaten Sriwijaya. Begitu mereka datang, para penduduk Kadipaten Sriwijaya
menyambutnya dengan meriah. Pai Li Bang sangat heran dengan sambutan tersebut.
Pai Li Bang bertanya kepada tetua masyarakat Sriwijaya apakah yang sebenarnya
terjadi. Tetua masyarakat tersebut malah balik bertanya siapa diantara anggota
rombongan tersebut yang bernama Pai Li Bang.
Setelah mengetahui bahwa yang bertanya tadi adalah
orang yang dicari, maka Pai Li Bang bergegas digotong penduduk ke atas tandu.
Pai Li Bang dibawa ke istana Kadipaten Sriwijaya. Setelah Pai Li Bang duduk di
kursi Adipati, tetua masyarakat tersebut menerangkan bahwa Adipati Ario Damar
selalu pemegang kekuasaan Sriwijaya telah meninggal dunia. Penduduk merasa
bingung untuk mencari pengganti Ario Damar karena putera Ario Damar, Raden
Fatah dan Raden Hasan, sudah menetap di Pulau Jawa.
Pai Li Bang Membangun Kadipaten Sriwijaya
Dalam
kebingungan itu, muncul Sunan Gunung Jati di Kadipaten Sriwijaya. Beliau
berpesan bahwa sebentar lagi akan datang rombongan murid dari negeri China yang
bernama Pai Li Bang. Murid Sunan Gunung Jati itulah yang pantas menjadi
pengganti Ario Damar karena Pai Li Bang merupakan seorang menteri negara di
China dan berpengalaman membangun negara.
Setelah berpesan demikian, Sunan Gunung Jati
meneruskan pelayarannya ke Pulau Jawa. Pai Li Bang selaku murid Sunan Gunung
Jati semakin kagum dengan kemampuan gurunya yang mampu mengetahui sebelum
peristiwa terjadi. Pai Li Bang tidak menolak keinginan gurunya dan bersedia
menjadi Adipati Sriwijaya.
Dalam lampiran buku Perdebatan Syekh Siti
Jenar dengan Wali Songo yang ditulis oleh M.B. Rahimsyah AR, diterbitkan
Bintang Jaya Press, semasa pemerintahan Pai Li Bang wilayah Sriwijaya maju
pesat sebagai kadipaten yang paling makmur dan aman. Berbagai pembangunan
dijalankan agar kehidupan masyarakat setempat semakin sejahtera. Untuk
menghormati jasa-jasa Pai Li Bang, setelah Pai Li Bang meninggal dunia maka
nama Kadipaten Sriwijaya diganti dengan nama Kadipaten Pai Li Bang.
Dalam perkembangannya, karena proses
pengucapan lidah orang Sriwijaya maka lama kelamaan nama Kadipaten Pai Li Bang
berubah menjadi Kadipaten Palembang. Sampai sekarang, wilayah Sriwijaya disebut
sebagai kota Palembang berkat pimpinan dan kepahlawanan Pai Li Bang. Demikian
artikel sejarah budaya yang membahas asal usul pemberian nama kota Palembang.
Mudah-mudahan informasi ini berguna untuk Anda.
Referensi Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palembang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar