"Get Gifs at CodemySpace.com "

Jumat, 18 November 2011

NABI MUHAMMAD S.A.W. MEWARISKAN UMAT YANG MEMBANGUN

"Kamu adalah sebaik-baik ummat yang ditampilkan ke tengah-tengah ummat manusia, dengan tugas untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar yang didasari iman kepada Allah. Dan andainya beriman orang-orang Ahli Kitab, sesungguhnya adalah teramat baik sekali untuk mereka. Tapi sayang, sebagian mereka beriman dan kebanyakan mereka bersikap fasik." (QS. Ali Imran III: 110).
Pendahuluan.Merajalelanya kerawanan dan kericuhan dalam kehidupan di permukaan bumi ini, adalah karena banyaknya bertebaran kemunkaran di mana-mana. Kemudian kekurangan tumbuh dan tegaknya apa yang dimaksud Islam dengan istilah al ma'ruf di setiap sektor kehidupan, itulah pula yang menyebabkan dunia senantiasa dalam keributan, bencana dan huru-hara.Merajalelanya kemungkaran dan kekosongan alma'ruf dalam kehidupan manusia, adalah karena habisnya gairah terhadap alma'ruf, dan almungkar. Dan ini adalah akibat satu-satunya dari kekosongan jiwa dan batin manusia dari cahaya iman kepada satu zat Yang Maha Esa dan Maha Kuasa, seperti ditegaskan dalam Al-Quran:"Maka di kala mereka telah lupa akan peringatan yang telah disampaikan kepada mereka, segera kami bukakan pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa." (QS. Al-An'am VI: 44).Sebelum vonis Allah tiba - maka itulah hikmah rahasianya pelaksaan tugas amar ma'ruf dan nahi munkar itu harus dilandasi dengan iman kepada Allah.
Ummat baru, jiwa dan tugasnya.Selama masa 23 tahun saja, Nabi Muhammad s.a.w. selesailah membangun satu ummat, ummat baru yang belum pernah lahir ummat serupa itu sebelumnya. Yaitu satu ummat yang berjiwa terang cemerlang oleh sinaran iman, suci dan tangguh kepercayaan dan keyakinannya dan bersih dari keragu-raguan dan kekhurafatan, yang sering menyimpang dan menyelewengkan otak dan pikiran manusia.Kemudian barulah Nabi Muhammad mengisi jiwa ummat itu dengan tugas-tugas hidupnya di dunia ini, setelah menempa jiwanya buat apa ia maka dihadirkan Allah ke alam kehidupan ini dan sesudah itu apa tujuan terakhir baginya hidup di dunia yang luas terbentang ini.Sebab itu pada saat tugas membangun ummat itu berakhir dan dikala sejenak lagi Muhammad harus pergi menghadap Ilahi, Allah SWT menurunkan wahyu (yang artinya):"Pada hari ini Aku lenyapkanlah bagi kamu apa yang akan menjadi agamamu. Di samping itu Aku sempurnakanlah nikmatKu untuk kamu sebagai tanda kasih sayangKu kepadamu. Kemudian Kurestuilah Islam itu menjadi agama kamu." (QS. Al-Maidah V: 3).Walaupun di waktu Muhammad pergi itu baru sedikit sekali ummat baru itu dan hanya didapati pada beberapa penjuru bumi saja, namun sepeninggalnya jumlah tersebut senantiasa bertambah, demikian pula tempat-tempat dan negeri-negeri yang dijelajahinya semakin luas. Bahkan sampai ke abad ini, statistiknya selalu menunjukkan pertambahan dan perluasan, meskipun banyak usaha-usaha yang giat untuk menghambat dan mengucilkan Islam. Dan di kurun terakhir dewasa ini ummat Islam itu sudah demikian besarnya, walau belum mencapai ummat terbanyak satu-satunya di seluruh dunia atau belum meningkat menjadi mayoritas dari penduduk bumi. Dan bukanlah hanya imajinasi dan fantasi, apabila di sini dikatakan, dengan memperhatikan situasi dan kondisi dunia dewasa ini pun dengan memperhatikan kepribadian ummat hasil didikan Muhammad itu sendiri, berkat ajarannya, besar sekali kemungkinan, ummat Islam akan mencapai jumlah mayoritas penduduk planet ini. Maka kendatipun jumlah itu tetap seperti yang sekarang tampak, Muhammad telah mewariskannya pada dunia. Muhammad telah mengembangkannya kepada bumi ini untuk dipakai dan dipergunakan dunia bagi kepentingan dan kemaslahatan ummat manusia. Sebagai ummat Islam, maka wajiblah kita untuk mengemban tanggung jawab dakwah yang diwariskan beliau kepada kita para ummatnya, agar senantiasa rajin menyebarkan dakwah Islam dengan kasih sayang, persahabatan, dan cinta kepada seluruh ummat manusia di dunia. Hanya dengan cinta dan persahabatan, maka Islam akan dengan mudah menyebar dan merasuk ke setiap sanubari ummat manusia. Walau lambat namun pasti, perjuangan untuk menyebarkan agama Islam ke segenap pelosok wilayah dunia pastilah akan memperoleh hasil dan pertambahan, sehingga suatu saat nanti Islam akan menjadi agama mayoritas.
Ummat Islam terpilih mengayom tugas.Ummat Islam sebagai ummat terpilih dan ummat yang mendapat tauladan dari Muhammad, telah tersebar di segenap penjuru dunia, walau telah hampir 15 abad telah ditinggal wafat oleh Sang Rasul (Muhammad), namun landasan jiwanya tidak tergoncangkan dan titik tolak serta titik tujuan tetap tidak berubah, yaitu menyebarkan dan mengabarkan kebenaran ke seluruh penjuru dunia untuk menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan semesta alam.Landasan jiwanya masihlah tentang Tauhid, sedang titik terakhir tugasnya masih dijuruskan kepada terciptanya keimanan dan peribadatan kepada Allah."Dan sesungguhnya inilah ummat kamu, yakni ummat yang satu, dan Aku - Allah - adalah Tuhan kamu semua, maka mengabdi, beribadahlah kamu kepadaKu!" (QS. Al-Anbiya XXI: 92).Dengan suatu interpretasi, bahwa penduduk dunia hendak diusahakan menjadi satu ummat, kendatipun bangsa dan sukunya berbagai macam, yaitu menjadi ummat Islam, di mana oleh ummat yang telah menjadi satu itu, Allah-lah yang berkedudukan sebagai Tuhan keseluruhannya. Sedang tugas keseluruhan yang satu-satunya hanyalah beribadah, mengabdi kepada Allah saja.Dapatlah dari cita-cita ini disambut dan diterima oleh dunia bagi kebaikan dan kemaslahatan dunia itu sendiri, demi untuk menyelesaikan kemelut dari problema dunia yang maha musykil. Sebab rasanya tidak ada alternatif lain untuk mendamaikan, mengamankan dan menentramkan kekacauan dan huru-hara dunia ini, setelah melalui jalan lewat persatuan, perjanjian dan sekian macam banyak perjanjian (verdrag) dan charter dari segi politis, ekonomis, militer, sosial, dan kebudayaan, selain dari ide dan cita-cita yang sejak semula telah ditugaskan Muhammad kepada ummat Islam. Yaitu dengan melalui persatuan diri dalam satu ummat yang menuhankan Allah dengan kewajiban beribadah, mengabdi kepadaNya saja.Akhirnya, dalam hal ini ummat Islam haruslah lebih menghayati tugas penting yang mulia itu dengan segala ketegasan dan kebijaksanaan, agar mereka lebih mengetahui kedudukan mereka, sebagai khairu ummah, ummat pilihan, yang sengaja ditampilkan ke tengah-tengah manusia di dunia. Tugas mereka ialah berjihad secara damai diatas landasan iman kepada Allah bagi melaksanakan adda'wah ilal khair, mengajak dan menarik kepada kebaikan, dengan menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar, secara giat dan tekun. Juga berjihad secara damai dan cinta kasih dengan sungguh-sungguh dan kontinyu sebagai ummatan wasathan, ummat yang senantiasa mengusahakan keseimbangan dalam segala bidang kehidupan demi kemaslahatan bersama.Selama masih berdiri dalam pasukan ummat Islam, itulah tugas yang harus diayom dan memang Allah cuma menjatuhkan pilihan kepada ummat Islam untuk melaksanakan jihad penyebaran agama ini secara damai dan cinta kasih kepada semua umat manusia yang belum memeluk agama Islam, meluruskan jiwa-jiwa yang sesat agar mendapat petunjuk dan cahaya Islam, cahaya Allah yang terang, demi kebahagiaan dunia maupun akhirat."Wahai orang-orang beriman, rukuklah, sujudlah dan beribadahlah kepada Tuhan kamu serta lakukanlah kebaikan, agar kamu beroleh kemenangan. Untuk itu berjihadlah kamu pada Allah secara sebenar-benarnya jihad. Ialah Allah itu yang memilih kamu untuk melaksanakannya." (QS. Al-Haj XXII: 77-78).
Dunia pantas berterima kasih pada ummat Islam.Menimbang demikian indah ide dan cita-cita ummat Islam yang diwariskan oleh Muhammad - Rasul terakhir di muka bumi ini, yang selalu mengarah kepada alkhair yang menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar, maka pada hakekatnya, orang di luar Islam (ghairu Islam), atau dunia seluruhnya seyogyanyalah berterimakasih kepada ummat Islam karena telah berusaha mengarahkan mereka ke jalan yang benar, menuju cahaya Tuhan yang terang, dan menghindarkan mereka dari siksa api neraka di akhirat kelak.Tapi, meskipun orang di luar Islam (non-Islam) atau dunia umumnya tak juga berterima kasih, namun ummat Islam akan terus melaksanakan adda'wah ilal khair, akan terus dan tetap menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar, karena ia adalah tugas berupa ibadah pengabdian kepada Allah semata, menjelang hidayah dan taufik Allah tiba kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar