Sama seperti halnya gerakan nasionalisme yang terjadi di Indonesia, gerakan nasionalisme Turki terlahir karena pengaruh paham bangsa Barat yang berkuasa di daerah koloni mereka. Bila gerakan nasionalisme bangsa Asia dan Afrika pada umumnya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan, maka gerakan nasionalisme Turki bertujuan untuk menumbangkan sistem kekuasaan Kerajaan Turki Ustmani yang ortodoks. Satu nama yang tidak boleh kita lewatkan dalam sejarah nasionalisme bangsa Turki adalah Mustafa Kemal Pasha.
Prof. Dr. Achmad Syalabi dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Imperium Turki Ustmani, diterbitkan Kalam Mulia, menuliskan bahwa pada tahun 1906 Mustafa Kemal Pasha yang memperoleh pendidikan Barat mendirikan organisasi Pergerakan Turki Muda. Pergerakan Turki Muda adalah perkumpulan anak muda Turki yang memiliki kepedulian terhadap kondisi tanah air dan kemerdekaan bangsa Turki.
Pergerakan Turki Muda menuntut modernisasi negara Turki yang berkonstitusi serta pembaharuan di bidang sosial ekonomi. Pada tahun 1911 meletuslah Revolusi Turki Muda yang mendapat dukungan dari rakyat untuk menggulingkan Kerajaan Turki Ustmani. Revolusi Turki mendapat dukungan dari rakyat karena rakyat tidak setuju dengan model pemerintahan kerajaan otokrasi.
Modernisasi Turki Oleh Mustafa Kemal Pasha
Menurut Wikipedia, dibawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha, gerakan Revolusi Turki mencapai keberhasilan pada tahun 1923 dengan menjadikan Turki sebagai negara republik yang bersifat modern. Mustafa Kemal Pasha terpilih menjadi pemimpin bangsa Turki yang pertama di era Turki modern.Sejak Turki menjadi negara republik, sistem pemerintahan negara tersebut dibawa oleh Mustafa Kemal Pasha mengarah ke sistem pemerintahan ala negara Barat. Bahkan Mustafa Kemal Pasha bercita-cita membangun kehidupan masyarakat Turki dengan pola pikir Barat. Usaha yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasha untuk memodernisasi bangsa Turki adalah sebagai berikut:
- Membentuk Undang-undang Dasar Negara sesuai dengan konstitusi negara Barat.
- Melaksanakan politik sekularisasi dengan ciri utama pemisahan kepentingan agama dan kepentingan negara.
- Mengganti huruf Arab dengan huruf Latin dalam penulisan media cetak dan bidang informasi tertulis lainnya.
- Melaksanakan politik etatisme, yaitu segala kegiatan ekonomi diatur dan diselenggarakan oleh negara.
- Melaksanakan pembangunan dengan prioritas bidang pembangunan industri dasar dan perhubungan.
Referensi Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Mustafa_Kemal_Pasha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar